jeudi 11 janvier 2007

Apa itu Geodesi (Ina), Géodésie (Fr) dan Geodesy (En)

Pada mulanya, Geodesi terkonsentrasi pada penentuan posisi dan medan gravitasi bumi dan aspek geometri dari variasi temporalnya. Di kalangan engineer di Jerman, Geodesi dibagi menjadi “geomensuration”, yang berkonsentrasi pada pengukuran bumi pada skala global dan “surveying”, yang lebih berkonsentrasi pada pengukuran bagian-bagian dari bumi

Berdasarkan pada definisi tradisional dari ahli Geodesi (geodet) jerman yang bernama Friedrich Robert Helmert (1834-1917), Geodesi adalah “ilmu tentang mengukur dan merepresentasikan permukaan bumi”. Meskipun diformulasikan pada tahun 1880, dan masih relevan sampai saat ini, di dalamnya termasuk juga pengukuran medan gravitasi eksternal bumi dan dasar laut. Maka dari itu, terlihat bahwa Geodesi adalah gabungan antara ilmu bumi dan kerekayasaan.

Pengertian Geodesi berdasarkan dari website NOAA National Service Education Centre adalah ilmu tentang pengukuran dan pengamatan bentuk bumi dan lokasi titik di muka bumi. NOAA's National Geodetic Survey (NGS) bertanggung jawab mengembangkan dan merawat system data Geodesi nasional (AS) yang digunakan untuk navigasi, sistem komunikasi dan pemetaan.

Bila anda tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang Geodesi, coba anda jelajahi beberapa alamat di bawah ini:

www.gd.itb.ac.id

http://www.oceanservice.noaa.gov/education/kits/geodesy/welcome.html

http://www.jqjacobs.net/astro/geodesy.html

jeudi 4 janvier 2007

Kayak gimana sih bentuk bumi itu?

Seperti telah kita ketahui, bentuk bumi itu tidaklah bulat seperti bola maupun maupun elips seperti telur. Bentuk bumi lebih mendekati ke bentuk apel (kata pak Piping), tapi bentuk bumi tidaklah mulus semulus buah apel, tapi benjol disana sini seperti wajah manusia yang penuh jerawat. Karena kita ketahui ada banyak gunung dan lembah di bumi ini.

Asumsi tentang bentuk bumi telah dimulai sejak zaman Yunani kuno. Pertama Homer bilang bahwa bentuk bumi itu adalah datar kemudian Phytagoras bilang bahwa bentuk bumi itu adalah bulat. Gagasan Phytagoras ini didukung oleh Aristotle seratus tahun kemudian. Phytagoras berpikir bahwa Tuhan akan menciptakan bentuk yang sempurna maka dari itu bumi dibentuk bulat.

Adalah Eratosthenes yang ingin menentukan seberapa besar keliling bumi. Pada saat hari terpanjang di musim panas (summer solstice) di kota Syene , dia mengamati bahwa matahari jatuh seluruhnya pada dasar lubang sebuah sumur tanpa meninggalkan bayangan sedikitpun. Itu berarti bahwa pada saat itu matahari lurus berada diatas kepala kita Pada saat yang sama dia mengamati di kota Alexandria dan dia menemukan bahwa matahari tidak lurus diatas kepala kita melainkan membentuk sudut sebesar 7°12’ dari garis vertikal (lihat gambar di samping). Dari kedua pengamatan diatas, Erathosthenes mengaplikasikan beberapa pengetahuan bahwa:

  1. Pada summer solstice, matahari lewat tepat diatas kota Syene
  2. Syene – Alexandria terletak segaris dengan arah utara selatan

Dan untuk mengukur jarak Syene – Alexandria, Erathosthenes berjalan sendiri dari Alexandria menuju Syene. Hasilnya didapat jarak sebesar 500 mil.

Dengan menggabungkan hasil pengamatan, pengukuran dan 2 pengetahuan dasar diatas, Erathosthenes menyimpulkan bahwa sudut bayangan sebesar 7°12’ di Alexandria menunjukkan bahwa jarak antara Alexandria dan Syene adalah 1/50 keliling bumi (karena 7°12’ adalah 1/50 dari 360°). Jadi keliling bumi adalah 50 x 500mil = 25000mil. Apabila kita tahu keliling bumi, maka kita bisa mengkitung propriete bumi yang lain seperti panjang jari² bumi.

Pengukuran bumi yang lain dilakukan juga oleh ilmuwan Yunani kuno bernama Posidonius. Dia menegaskan bahwa bintang Canopus tidak terlihat dari sebagian besar wilayah di Yunani tapi hanya terlihat samar² di titik horizon di kota Rhodes. Posidonius mengukur elevasi Canopus dari Alexandria dan didapatkan sudut sebesar 1/48 lingkaran. Dengan asumsi bahwa jarak Rhodes dan Alexandria adalah 500 mil, dia menghitung bahwa keliling bumi adalah 24000mil.

Itulah 2 dari sekian banyak penelitian untuk menentukan ukuran bumi. Apakah anda juga tertarik untuk menelitinya...........

mercredi 3 janvier 2007

Bienvenue les Geodet

Selamat datang di blog ini.
Ini salah satu media yang kami harapkan bisa menduniakan ilmu Geodesi di Indonesia yang telah berumur lebir dari 50 tahun. Terima kasih kepada para pendiri Geodesi di Indonesia. Kepada bapak Sutomo Wongsotjitro yang telah mendirikan pondasi Géodésie di Indonesia. Tak lupa juga kepada bapak Jacub Rais sebagai angkatan pertama Géodési ITB yang telah banyak berjuang untuk memajukan Géodésie. Bapak Klass J. Villanueva yang telah menggembar-gemborkan géodésie kesana kemari, kepada bapak Sjamsir yang telah memulai pendidikan hidrografi di indonesia dan kepada semua orang yang telah berjuang demi memajukan Géodésie di Indonesia.
Majulah Géodési Indonesia.........